Senin, 23 April 2012

Nasehat Luqman Al-Hakim Kepada Anaknya


Setiap orang tua pastilah menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang baik, tidak hanya baik kepada keluarga akan tetapi baik juga kepada semua orang. menjadi anak yang taat ketika masih kecil, dan menjadi anak yang berbakti ketika telah dewasa. itu adalah impian utama para orang tua.

Allah memberi contoh sesosok seorang ayah dan orang tua agar menjadi panutan para ayah dan orang tua yang lainnya. Allah menjadikan Luqman Al-Hakim sebagai sosok orang tua panutan dan mencantumkan kisahnya dalam Al-Qur'an. bahkan Allah mengabadikan namanya menjadi sebuah nama surat dalam Al-Qur'an yaitu surat Luqman (surat ke 31).

Dan diantara kisah-kisah tentang Luqman Al-Hakim, secara khusus Allah mencantumkan nasehat Luqman kepada anaknya dalam firman-Nya :

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Artinya : "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya : "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS Luqman : 13)

Pertama yang Luqman nasehatkan kepada anaknya adalah tentang tauhid. yaitu mengesakan Allah dengan ibadah dan cinta, bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak diibadahi dan satu-satunya yang dicintai, sedangkan cinta kepada yang lainnya hanyalah praktek dari perintah Allah untuk mencintai yang lainnya. dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.

Kemudian Luqman melanjutkan nasehatnya :

يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (16) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17) وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (18) وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ

Artinya : "(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Lemah Lembut lagi Maha Mengetahui. (16) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (17) Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (19)" (QS Luqman : 16-19)

Dalam nasehatnya kepada anaknya, Luqman membekali anaknya dengan didikan iman dan adab. pada ayat 16 dan 17 diatas, Luqman menasehati anaknya tentang bagaimana ketika hendak melakukan sebuah perbuatan haruslah ingat bahwa setiap perbuatan baik atau buruk pasti akan dibalas oleh Allah. dan kemudian Luqman memerintahkan anaknya untuk beribadah dalam bentuk sholat, memerintahkan yang baik dan melarang yang buruk, dan sabar atas apa-apa yang menimpa. inilah pendidikan iman yang Luqman tanamkan kepada anaknya.

Dan pada ayat 18-19, Luqman menasehati anaknya agar tidak sombong yaitu dengan merendahkan atau menganggap remeh orang lain, dan mengajarinya bagaimana cara berjalan yang baik dan bertutur kata yang santun. ini adalah pendidikan adab yang Luqman ajarkan kepada anaknya.

Kita para orang tua, sudahkah kita membekali anak-anak kita sebagaimana yang Luqman bekalkan kepada anaknya? apakah kita lebih takut jika anak kita nantinya tidak bisa makan dari pada takut jika anak kita akan mensekutukan Allah? dan sudahkah kita tanamkan pada diri anak-anak kita untuk selalu bersikap baik dan santun kepada siapa saja?

Baik buruknya mereka adalah hasil bagaimana cara kita mendidik dan mengarahkan mereka, bukan hasil dari sekolah atau yang lainnya. karena mereka adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua.

by: Artikel Islami.com

Adab Dalam Berbeda Pendapat


Berbeda pendapat? itu pasti. tidak ada seorangpun didunia ini yang pendapatnya selalu sama dengan orang lain. sekali atau dua kali pastilah ada perbedaan. secara penciptaan manusia saja telah berbeda-beda entah itu dari warna kulitnya, apa lagi dari sifatnya. dan dalam penciptaan alam semesta ini juga semuanya berbeda-beda. bahkan hal-hal yang Allah jadikan berpasang-pasang memiliki banyak perbedaan.

Langit dan bumi jelaslah beda, akan tetapi Allah menjadikan langit dan bumi sebagai pasangan sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an.

Siang dan malam, apakah sama? jelas berbeda, entah itu sifat atau wujud. dan Allah menjadikannya berpasangan.

Panas dan dingin. apa kesamaannya? panas identik dengan sesuatu yang membakar, sedangkan dingin identik dengan sesuatu yang membekukan. panas dan dingin adalah sifat yang berlawanan akan tetapi mereka itu berpasangan.

Dan kita sebagai manusia yang Allah ciptakan dengan berbagai rupa dan sifat. yang begitu rumit hubungannya dengan hal-hal disekitarnya. yang begitu komplek masalah-masalahnya. yang juga memiliki banyak pandangan-pandangan, yang jelas itu berbeda-beda.

Dan kita sebagai seorang muslim, tidak peduli apapun madzhabnya. apakah layak saling mencela karena perbedaan?! apakah layak saling memvonis bahwa pendapatnya adalah yang paling benar?! dan mengatakan yang lainnya "salah dan sesat"?!

Jika memang pendapatnya adalah benar dan yang lainnya salah, apakah cara menyampaikan kebenaran itu dengan mengatakan "salah/sesat" kepada yang lainnya?! apakah itu cara yang baik?! apakah begitu adab seorang muslim dalam menyampaikan?! jika iya, ajaran siapakah itu?apakah Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- mencontohkan cara penyampaikan dengan mengatakan-mengatakan seperti itu?!

Coba renungkan kejadian berikut :

Ketika Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- wafat. kesedihan menimpa semua sahabat beliau. tak terkecuali Umar bin Al-Khattab -radhiallahu 'anhu- yang menyatakan bahwa Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- tidak wafat. maka Abu Bakar -radhiallahu 'anhu- membaca ayat berikut :

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

Artinya : "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS Ali Imran : 144)

Maka jatuhlah pedang Umar dari tangannya. dan yakin bahwa Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- telah wafat.

Ketika Abu Bakar mendengar Umar mengatakan bahwa Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- tidak meninggal lalu apakah Abu Bakar mengatakan bahwa Umar "sesat"?!

Begitulah sikap para sahabat ketika berselisih. selalu mengembalikan kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. dan termasuk dari adabnya adalah tidak memvonis bahwa diri kita paling benar dan yang lainnya salah atau bahkan sesat. semoga ummat Islam tidak selalu saling menyalahkan, akan tetapi mari sama-sama duduk dan mencari kebenaran.

by: artikel islami.com

Ciri-Ciri Istri Sholihah / Idaman

Istri sholihah adalah idaman bagi setiap laki-laki. sholihah secara bahasa berarti layak dan pantas. dan istri sholihah adalah istri yang memiliki kepribadian layak sebagai seorang istri. kelayakan kepribadian tersebut dinilai dari sisi agama karena Islam telah memberitakan tentang ciri-ciri istri sholihah/idaman dalam banyak ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist Nabi.

Dan menjadi pribadi istri sholihah juga diidam-idamkan oleh kebanyakan wanita, baik yang telah menjadi istri atau yang belum. karena secara naluri, setiap orang selalu berusaha menjadi lebih baik dari apa yang pernah dia raih sebelumnya.

Jika anda seorang wanita yang ingin menyempurnakan kepribadian sehingga menjadi seorang istri yang sholihah, atau seorang laki-laki yang ingin memiliki seorang istri yang sholihah. perhatikan hadist berikut :

خير النِّسَاء امْرَأَة نظرت إِلَيْهَا سرتك وَإِذا أَمَرتهَا أَطَاعَتك وَإِذا غبت عَنْهَا حفظتك فِي نَفسهَا وَمَالك

Artinya : "Sebaik-baik wanita (istri) adalah yang ketika engkau memandangnya akan membuatmu bahagia. dan jika diperintah, dia akan mentaatimu. dan jika engkau tidak bersamanya, dia akan menjagamu dalam dirinya dan menjaga apa-apa yang engkau miliki." (HR Abu Daud, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

- 3 Ciri-ciri Istri Sholihah/Idaman

1. Ketika dipandang, dia akan membuatmu bahagia, nyaman dan menentramkan jiwa.

2. Ketika engkau memerintahkannya akan sesuatu yang mubah/boleh, dia mentaatimu.

3. Ketika engkau pergi dan dia tidak bersamamu, dia akan menjaga dirinya untukmu dan juga menjaga apa-apa yang engkau miliki; harta, anak dan lain-lain.

Berlombalah untuk selalu menjadi lebih baik. memperbaiki kesalahan-kesalahan dan selalu berpikir maju. itulah pribadi seorang muslim yang hakiki.

by: Artikel Islami.Com

 
Template by Free WordPress Themes | Design by Ar Cka Winangun | Premium Blogger Themes